Mulfarinon,S.Pd.I

Mengajar Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Payakumbuh sejak Tahun 2010, Bidang Studi yang diajarkan adalah Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan Fi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Walau Hanya Sandal Jepit

Walau Hanya Sandal Jepit

#TantanganGurusiana. Tantangan Hari ke-5

Malam ini saya coba untuk memejamkan mata ini, tetapi semakin saya mencoba malah rasa kantuk itu rasa nya semakin menjauh saja.

Berulang kali saya membaca do'a sebelum tidur dan dilanjutkan dengan membaca ayat-ayat pendek juz 30, dengan harapan saya akan mengantuk dan lekas tertidur pulas sebab esok Subuh tentu saya sudah harus bangun untuk melaksanakan sholat Subuh berjama'ah di Mesjid yang dekat sekali dari rumah saya kira-kira 40 m.

Sesa'at saya teringat dengan apa yang saya alami tadi siang ketika saya baru pulang dari Sekokah tempat saya mengabadikan diri di sebuah Madrasah Ibtidaiyah Negeri.

Waktu itu jam menunjukkan kira-kiran pukul 15.55 Wib, ketika saya sedang duduk-duduk di kedai saya yang kebetulan menjual berbagai alat-alat listrik dan sejenisnya, dan begitulah rutinitas saya setiap hari, sepulang ngajar disambung dengan menungguin kedai sampai malam nya dan sesudah sholat Isya, kedai itu baru saya tutup.

Sedang asyik-asyik nya membaca artikel-artikel kawan-kawan di Gurusiana tiba-saya dikejutkan oleh ibu saya dan beliau berkata :

"Nak, ndak jadi babalian amak tarompa tu"? (kalau bahasa Indonesia nya, Nggak jadi ibu dibelikan sandal jepit?). karena saya adalah orang Minang.

Mendengar pertanyaan tersebut saya menatap beliau dengan tatapan mata yang beberkaca-kaca, tak terasa ada butiran-butiran lembut menetes dari sudut mata saya

"Astaghfirullah, ibu. Maafkan saya ya, sungguh saya sangat lupa sekali, ntar lagi siap sholat Ashar akan saya belikan sandal itu", jawab saya menyakinkan beliau.

Padahal biau minta dibelikan sandal itu beberapa hari yang lalu. Tetapi entah karena sibuk atau apa, saya jadi lupa padahal permintaan itu adalah permintaan yang sangat mudah saya kabulkan, tetapi yaaah, saya merasa sangat berdosa sekali tidak langsung membelikannya pas waktu beliau minta dibelikan waktu itu.

Setelah selesai shalat Ashar, saya langsung mengunjungi kedai2 yang menjual sandal jepit seperti model yang beliau pesan, sandal Swallow berbintik-bintik yang kata biau lebih nyaman dipakai dan tidak licin, sebab sandal beliau yang dulu telah hilang entah dimana.

"ini, Bu, sandalnya, nomor 39 kan?" saya langsung sodorkan sandal tersebut dan beliau langsung memakai nya dan ternyata ...

"pass", terima kasih ya, kata beliau.

Dari raut wajah beliau, saya melihat rasa senang sekali dengan sandal jepit baru itu sebagai ganti dari sandal yang hilang dulu.

"Ibu, kok permintaan ibu cuma itu ya"? Tanya saya

"Iya, udah itu aja, ibu gak butuh yang lain kox" , kata beliau.

Saya hanya ingin tahu saja, sebab keinginan saya, akan ada permintaan yang lebih menantang lagi dari beliau, sebab sebagai anak yang harus berbakhti, memenuhi permintaan dan keinginan ibu itu adalah suatu perbuatan yang mengandung pahala yang sangat tinggi sekali di sisi Allah SWT.

"Iya Bu, tapi ma'af kan saya ya, baru bisa membeli nya sekarang", kata saya.

Dalam hati, saya sebenarnya ingin menjerit, alangkah teganya saya, hanya permintaan yang kecil itu saya sangat lalai mewujudkan nya, berapalah harga sebuah Sandal Jepit, palingan sepuluh atau belasan ribuan.

Seorang ibu, walau sebesar apa pun beban yang dipikulnya, sesibuk apapun pekerjaan yang sedang dikerjakan nya, jika anak-anak nya butuh sesuatu, pastilah akan ia tinggalkan demi sang buah hati tercinta.

Tetapi.... Apakah kita sebagai anak mampu melakukan itu?

Jawaban masing-masing orang pasti berbeda, ada yang langsung merespon, ada yang menjanjikan nya, dan bahkan tak sedikit orang hanya menganggap angin lalu saja, teganya....

Mumpung kita masih punya ibu, rawatlah, senangkan hati nya, raihlan syurga di bawah restunya, penuhi keinginan dan permintaan nya walau hanya sebuah Sandal Jepit baru.

"Ampukan saya, ya Allah

Payakumbuh, 13022020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap..Mumpung yang masih punya ibu, rawatlah, senangkan hati nya, raihlan syurga di bawah restunya, penuhi keinginan dan permintaannya.

13 Feb
Balas

Insya Allah ibuk....

13 Feb
Balas



search

New Post