Mulfarinon,S.Pd.I

Mengajar Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Payakumbuh sejak Tahun 2010, Bidang Studi yang diajarkan adalah Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan Fi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Undangan Berpita Biru

Undangan Berpita Biru

Sore itu aku sedang duduk-duduk santai di beranda rumah ku, melepaskan penat sejenak sambil menunggu masuk nya waktu Ashar, setelah bersitungkin seharian di sekolah tempat ku mengabadikan diri sebagai guru pada sebuah sekolah negeri yang ada di kota ku, sambil membaca artikel-artikel yang termuat di dalam sebuah grup yang aku ikuti dan mencari ide-ide untuk dijadikan tulisan yang akan aku muat di blog milik ku.

Sembari menikmati snack ringan dan menyeruput hangat nya kopi, ku nikmati sore itu dengan harapan akan muncul ide-ide positif tentang apa saja yang penting baik untuk dibaca orang lain nantinya.

Tiba-tiba aku menghela nafas panjang, teringat akan seorang wanita yang sangat aku kagumi, pokok nya semua nya dia punya. Wanita sholehah nan cantik menawan, sopan, pandai bergaul dan ta'at menjalankan agama tentunya, karena type wanita yang ku impikan itu adalah ya itu, "sholehah".

Dia adalah Rini, adik kelas tempat kuliah ku dulu di salah satu perguruan tinggi negeri ternama yang ada di kota Padang.

Setelah aku menamatkan kuliah lima tahun yang lalu, kami hanya dapat berkomunikasi lewat Handphone saja dan tak pernah bertatap muka untuk kopi darat.

Komunikasi kami lancar-lancar saja karena, saling bertukar informasi tentang semuanya, bahkan saking dekatnya kami sudah sampai bercerita tentang keinginan kami untuk berumah tangga.

Rini tinggal di kota Solok dan katanya tak jauh dari Danau Singkarak, danau nan indah eksotik dan dijadikan pemerintah sebagai salah satu danau yang akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Sumatera Barat nan Indah mempesona dan menjadi icon cabang balap sepeda yang setiap tahun dicanangkan yaitu Tour de Singkarak.

Sampai akhirnya aku dikejutkan oleh sebuah pesan yang masuk di whatsapp ku, dan ternyata ada sebuah pesan fhoto yang di kirimkan kepada ku. Ternyata pesan dari Rini.

Ingin rasanya ku buka cepat-cepat chat dari Rini tetapi segera aku urungkan karena dalam pikiranku timbul pertanyaan, karena beberapa hari yang lalu Rini pernah bercerita bahwa ia pernah bermimpi di gigit ular.

"Fhoto apa ya...." tanyaku semakin penasaran.

Beberapa detik kemudian, masuk lagi pesan yang ke dua, ternyata masih dari Rini juga.

"Kok belum dibuka chat nya bang?, maafkan Rini ya bang, Rini tak bisa berbuat apa-apa".

Pesan Rini bisa aku baca karena aku memang punya aplikasi yang telah aku install di Android ku, aku akan tau dan dapat membaca pesan-pesan orang lain tanpa harus membuka chat dari orang-orang yang yang chat dengan ku.

Setelah beberapa menit berlalu, penasaran ku tak dapat aku tahankan lagi, dengan tangan yang agak gemetaran, akhirnya ku beranikan diri untuk membuka chat dari Rini dan benar saja

"Astaghfirullah"

Apa yang aku bayangkan tak meleset sedikitpun, sebuah foto undangan yang bersampul kain beludru berwarna putih dan diikat dengan pita berwarna berwarna biru. Tak terasa ada sesuatu yang dingin mengalir dari sudut mata ku dan menetes membasahi baju yang aku pakai, tapi cepat-cepat segera ku hapus air mata di pipi ku karena aku mendengar seseorang memanggil namaku yang tak lain adalah ibu ku yang minta tolong agar aku membantu nya membeli sesuatu ke sebuah kedai yang tak jauh dari rumah ku.

Sesa'at lamanya aku kembali lagi dan langsung ku buka chatingan dengan Rini dan ku bulatkan tekad untuk membalas nya

Ok, Rin, slamat ya..., semoga samawa, Aamiin" jawabku singkat dan padat. kemudian setelah aku kirimkan pesan itu ke Rini, langsung paket data handphone aku matikan. Aku tak ingin membaca penjelasan-penjelasan dari Rini sebab ia menikah dengan laki-laki itu dan meninggalkan ku, karena dulu Rini pernah bercerita pada ku bahwa ia akan dijodohkan dengan keponakan ayahnya, karena ayah nya telah banyak berhutang dengan keluarga calon suaminya itu ketika Rini mulai kuliah dulu.

"Hutang uang dibayar akhirnya dengan diri" gumam ku dan sejak sa'at itu aku tak pernah lagi berkomunikasi dengan Rini, yang entah dimana dia kini.

-Sekian-

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus artikelnya..

15 Feb
Balas

Mohon kritikan dan saran2 nya bang

15 Feb

Teganya Rini.... Tetapi kan sudah ada ganti yang lebih baik diberikan Allah.... Ya kan Pak?

15 Feb
Balas

Hehe..

15 Feb

Rini oh Rini..hehehe

15 Feb
Balas

Tega nya dirimu...

15 Feb

Dunia tak sedaun kelor hhe

15 Feb
Balas

Hehe

15 Feb

Banyak rini yang lain da inoooonn

15 Feb
Balas

Hahaha, di MTsN ado kan?

15 Feb

Mksih bang, msih blajar

15 Feb
Balas

Iya Pak Tos, dunia itu laweh bana hahaha

15 Feb
Balas



search

New Post