Mulfarinon,S.Pd.I

Mengajar Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Payakumbuh sejak Tahun 2010, Bidang Studi yang diajarkan adalah Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan Fi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bernostalgia Dengan Setrika Bara

Bernostalgia Dengan Setrika Bara

Tidak banyak anak-anak yang tau dengan benda ini, jangankan anak-anak yang lahir baru kemaren sore, yang lahir tahun 90-an belum tentu banyak yang tau. Tetapi orang-orang yang lahir di era 80-an ke bawah adalah generasi yang sangat kenal banget dengan benda ini, karena minimal sekai seminggu mereka akan menggunakan benda ini dengan harapan hari Senin akan tambil necis dan rapi.

Ya Setrika Bara, yang telah pernah menggunakannya masih ingat kan? Bagaimana proses persiapannya mulai dari awal hingga kita baru bisa menggunakan benda ini?

Jangan bandingkan dengan setrika zaman sekarang yang semua nya sudah serba canggih mulai dari Setrika biasa yang tinggal mencolokkan kabel nya ke lobang stop kontak, tunggu sampai beberapa menit, jadi deh setrika sekarang, akan pulang balik maju mundur, kiri kanan, lancar melaju seperti laju nya kendaraan di jalan tol. Bahkan lebih keren lagi setrika zaman sekarang bisa juga mengeluarkan air sebagai pelembab dan wangi lagi, tanpa khawatir kita bakalan disentrum sebab telah dirancang sedemikian lupa agar aman digunakan.

Kembai kita ke Setrika Bara, sebelum kita akan menggunakan nya, pertama-tama kita harus menyiapkan tempurung atau batok kelapa yang sudah kering atau sudan tua sebab tempurung ini akan di bakar dulu, nggak mungkin lah batok nya yang masih muda siap diminum airnya, langsung bisa dijadikan bahan-bahan nya, bisa pagi duluan hari, nggak bakalan kelar ini kerja.

Setelah dibakar, dan telah berubah warna batoknya untuk mengurangi timbulnya asap yang banyak, sebab kalau asapnya banyak ntar dibilang teyangga ada kebakaran hahaha, dalam keadaan masih membara itu, kemudian dimasukkan lah bara itu ke dalam setrika tersebut lewat tutup di bagian atas nya karena memang setrika ini dirancang agar bisa dibuka dan ditutup lagi.

Cara pengoperasian nya memang sama dengan setrika sekarang, maju mundur, kiri kanan tetapi ketika panas nya sudah berkurang, bara yang ada di dalam nya sudah berkurang juga karena telah menjadi abu, berarti sudah harus ditambah stok nya, dan begitu seterusnya, tapi harus hati-hati sebab jika kurang hati-hati, bisa-bisa kain setrikaan kita akan berlobang-lobang akibat percikan bara yang kecil-kecil yang keluar dari lobang-lobang angin yang berfungsi agar bara dapat ditiup dari luar agar panas nya tetap membara.

Yang pernah menggunakan alat ini masih ingatkan? Bukan maksud saya agar anda mencobanya lagi atau kembali ke masa itu. tetapi hanya ingin bernostalgia dengan alat-alat sederhana yang terlupakan dan peranan nya sangat penting waktu itu, tapi itu duluuuu, dulu sekali, hehe....

Tapi kalau ada yang mau nyoba, boleh lah saya pinjam kan karena masih saya museumkan, boleh beberapa hari, minggu atau berbulan-bulan boleh, gratis lhoooo, asal jangan dijual aja ke orang yang beli Barbur, hehehe

Payakumbuh. 13022020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post